Sabtu, 19 Juni 2010

MC (Master of Ceremonial) dan PROTOKOLER




Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah : Retorika
Dosen Pengampu : Uus Uswatussolihah M.Ag

Disusun oleh :
Nama : Basirudin
NIM : 032612022
Jur / Prodi : Dakwah / KPI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2010



PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sudah pernah mengikuti suatu acara baik acara itu resmi ataupun tidak resmi. Dalam suatu acara terdapat seseorang yang bertugas untuk mengatur jalannya acara yaitu seorang MC (Master of Ceremonial) atau pembawa acara yang tidak dapat dipisahkan dari suatu acara. Bayangkan saja suatu acara yang tidak adanya pembawa acara, maka tidak akan sukses suatu acara. Master of ceremony atau pembawa acara merupakan suatu profesi, untuk itu seorang MC dituntut untuk professional. Karena profesi MC sangat berpengaruh dengan jalannya suatu acara. Dimana seorang Mc harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakter acaranya, yang memungkinkan adanya dialog dengan audience.
Selain adanya MC, dalam suatu acara yang resmi terdapat protocol, yaitu tata acara, khususnya acara resmi, seperti acara kenegaraan atau melibatkan pejabat negara; pengaturan keseluruhan kegiatan dari awal hingga akhir. Pada makalah ini akan dibahas mengenai MC atau pembawa acara dan protocol.



A. MC (Master of Ceremony)

1. Pengertian MC
MC kependekan dari Master of Ceremony. Artinya “penguasa acara”, pemandu acara, pengendali acara, pembawa acara, pengatur acara, atau pemimpin upacara. MC bertindak selaku “tuan rumah” (host) suatu acara atau kegiatan/pertunjukan. Ia nerperan mengumumkan susunan acara dan memperkenalkan orang yang akan tampil mengisi acara. Ia pula yang bertanggung jawab memastikan acara berlangsung lancar dan tepat waktu, serta meriah atau khidmat dari awal hingga akhir.

Master of Ceremony adalah orang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas lancar dan suksenya acara. Seorang MC harus mampu membaca situasi, menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience. Acara yang dibawakan adalah acara-acara hiburan yang menuntut kreativitas dan improvisasi yang akan menciptakan karakteristik acara sesuai dengan jenis acaranya.
Tugas utama seorang MC adalah mengatur susunan atau jalannya acara agar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan tersusun sistematis. Dalam kegiatan yang di acarakan, selalu ada orang yang bertugas memberitahu dan mengatur pelaksanaan setiap mata acara. Pergantian dari satu mata acara ke mata acara berikutnya selalu mengikuti perintahnya. Orang-orang yang terlibat dalam setiap mata acara itu pun selalu mematuhinya. Lancer dan tidaknya suatu acara sangat bergantung kepadanya.

Sebagai seorang MC, dia harus bisa menarik perhatian hadirin untuk segera merasa terlibat dalam pertemuan itu. Kalau upaya ini gagal, jalannya acara menjadi hambar, tidak berkesan dan mengecewakan. Sebaliknya bila pembawa acara pandai menguasai dan mengasyiki hadirin, maka acara tersebut menjadi lancer dan menyenangkan. Dengan demikian kesuksesan sebuah acara berada di tangan MC.

2. Syarat menjadi MC
Berikut ini adalah beberapa persyaratan utama yang harus dimiliki oleh seorang Master of Ceremony:
a. Pengetahuan dan pengalaman luas
b. Cerdas
c. Rasa Humor
d. Sabar
e. Imajinasi
f. Antusiasme
g. Rendah hati dan bersahabat
h. Kemampuan bekerjasama


B. Protokoler

1. pengertian Protokoler
Kata “protocol” berasal dari bahasa Yunani protos dan kola. Dalam bentukan kata “protocollum” berarti “yang pertama dilekatkan”, dan dalam perkembangannya kita memiliki kata protocol yang berarti lembar pertama yang dilekatkan pada dokumen perjanjian internasional, yang memuat tentang urutan acara. Perkataan protocol di Indonesia pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda dan Inggris, kemudian melalui proses panjang menjadi protokol yang kita kenal sekarang.
Protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan. Kegiatan tersebut dari awal hingga akhir bisa saja dilaksanakan di dalam ruangan atau juga di luar ruangan, misalnya lapangan. Terlepas dari materi pokok yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan tersebut, masalah-masalah protokoler lebih menitikberatkan pada hasil atau tidaknya pelaksanaan suatu kegiatan. Dengan demikian masalah protokoler lebih ditekankan pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat dalam pelaksanaan suatu kegiatan.

2. Tahapan – Tahapan Protokoler
Suatu kegiatan apapun pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya. Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk menunjang suksesnya puncak acara. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan juga ditentukan olek baik atau buruknya tahapan-tahapan sebelumnya.
Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah:
1. Tahap orientasi
Untuk melaksanakan suatu kegiatan terlebih dahulu mempertimbangkan tentang latar bellanga, tujuan, manfaat, dan kemungkinan yang akan terjadi dari acara tersebut.
2. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, langkah-langkahnya meliputi; pembentukan panitia, rapat panitia.
3. Tahap pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan suatu kegiatan tidak akan lepas dari masalah protokoler, lancer atau tidaknya suatu kegiatan tergantung dari protokoler.
4. Tahap Penutup
Yang dimaksud tahap penutupan dalam suatu kegiatan ialah suatu tahapan terakhir yang harus dilalui oleh seorang atau sekelompok setelah kegiatan itu menyelesaikan kegiatan.


Dalam kegiatan resmi protocol meliputi :
- Tata cara
Tata cara lebih banyak diartikan dengan tata cara berlangsungnya suatu acara. Setiap acara mempunyai cirri sendiri dalam penmyelenggaraannya. Protocol banyak diterapkan pada acara-acara resmi yang seharusnya dilakukan menurut urutan tertentu yang sudah di tetapkan dan harus ditaati dengan seksama oleh seluruh panitia penyelenggara, petugas dan hadirin.
Pada acara resmi, upacara dikalangan ABRI misalnya, urutan acara dan tata penyelenggaraanya sudah diatur dalam juklak yang di bakukan dengan surat keputusan. Pada beberapa instansi juga telah dibuat peraturan yang dibakukan, berdasarkan pada rumusan tertentu dipakai sebagai panduan dalam setiap penyelenggaraan acara.
- Tata karma
Dalam pelaksanaan acara, tata karma dipergunakan untuk memberikan penghormatan atau perlakuan khusus, baik kepada seseorang karena jabatannya atau peranannya dalam acara tersebut, atau bisa juga dipergunakan terhadap benda yang dianggap penting karena fungsi atau peranan historisnya.
Perlakuan /penggunaan tata karma meliputi :
o tata tempat
o tata penyebutan
o lagu kebangsaan
o petugas
Dalam pelaksanaan tugas, selalu terlibat orang-orang dalam suatu grup yang menjalankan aturan pelaksanaan acara sesuai dengan tata cara dan tata karma.
Berkaitan dengan hal ini, seorang protocol yang adalah petugas pelaksana keprotokolan seyogyanya juga menjadikan aturan-aturan yang kini telah dibakukan dan merupakan aturan resmi dalam kedinasan sebagai sarana untuk meingkatkan disiplin dan dedikasi dalam bekerja.
Protocol hamper mirip dengan etiket, dan boleh dikatakan bahwa protocol adalah etiket dalam pemakaiannya yang khas. Etiket adalah tata sopan santun yang secara umum berlaku dalam masyarakat, yang mengatur hubungan antar manusia. Sedangkan protocol lebih khusus dipergunakan dalam hubungan resmi antar-bangsa dan antar-negara.


Ruang lingkup protocol
Dalam pelaksanaannya, tugas keprotokolan dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, antara lain :
- Penerimaan tamu atau audiensi.
- Perjalanan atau peninjauan.
- Pengaturan rapat atau pertemuan.
- Penyelenggaraan resepsi, upacara hari besar nasional dan keagamaan.
- Apel bendera.
- Pelantikan, serah terima jabatan dan pelepasan.
- Peresmian proyek.
- Pelayanan bagi para diplomat yang antara lain meliputi : kekebalan dan kelonggaran diplomayik, fasilitas pelabuhan, pemberian hak-hak tertentu, penyusunan daftar diplomatic dan konsulat.
- Pembuatan pernyataan selamat dan belasungkawa.



KESIMPULAN

MC (Master of Ceremony) adalah orang yang bertugas mengatur jalannya acara dalam suatu protokoler. Jadi MC adalah bagian dari protokoler. Tugas utama seorang MC adalah mengatur susunan atau jalannya acara agar acara tersebut bisa berjalan dengan baik dan tersusun sistematis. Dalam kegiatan yang di acarakan, selalu ada orang yang bertugas memberitahu dan mengatur pelaksanaan setiap mata acara. Pergantian dari satu mata acara ke mata acara berikutnya selalu mengikuti perintahnya. Orang-orang yang terlibat dalam setiap mata acara itu pun selalu mematuhinya. Lancer dan tidaknya suatu acara sangat bergantung kepadanya.
Protokoler merupakan seluruh pengaturan perjalanan acara-acara dalam suatu kegiatan. Dari mulai penerimaan tamu, menyajikan hidangan, mengatur acara, membuka dan menutup acara dan sebagainya. Masalah-masalah protokoler adalah masalah-masalah yang mengatur seluruh kegiatan selama acara-acara berlangsung dengan mempertimbangkan waktu dan tempat.



DAFTAR PUSTAKA

Lies Aryati, Panduan untuk menjadi MC Profesional, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2007.
Yasin, Sulchan, MC ( Pembawa Acara dan Contoh Pidato) Penerbit Mekar Surabaya, Surabaya, 1991

2 komentar:

  1. Wuiw...lengkap amat bro.
    Bagus nih makalahnya, kali aja ada yang membutuhkan.
    Btw, makasih udah mampir di Blog saya :)

    BalasHapus
  2. bos, tentang pejabat dan tokoh masyarakatnya jg dong terangin....

    dapet tugas kampus euy...


    hihihi...

    tks

    BalasHapus