Rabu, 02 Juni 2010

Profesi Dai

PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang berisi dengan petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual menjadi manusia yang baik, beradab dan berkualitas, selalu berbuat baik sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang maju, sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju bebas dari berbagai ancaman penindasan, dan berbagai kekhawatiran. Agar mencapai yang diinginkan tersebut diperlukan apa yang dinamakan sebagai dakwah. Karena dengan masuknya islam dalam sejarah umat manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru manusia agar menjadi penganutnya.

Profesi merupakan pekerjaan yang memtuhkan pendidikan dan pelatihan, butuh pengetahuan khusus untuk itu. Sedangkan dakwah bias dilakukan siapa saja. Bahkan wajib bagi setiap muslim. Dakwah bisa dikatakan sebuah profesi dan apa unsur-unsur yang bias menjadikan dakwah itu sebuah profesi.

PEMBAHASAN

DAKWAH

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab dakwah dan kata da’a yad’u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Dakwah dengan pengertian tersebut dapat dijumpai dalam ayat-ayat Al-Quran antara lain :

33. Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.."

Secara terminologi, para ahli berbeda-beda dalam memberikan pengertian mengenai dakwah, antara lain adalah:
- Dakwah adalah perintah mengadakan seruan kepada sesama manusia untuk kembali dan hidup sepanjang ajaran Allah yang benar dengan penuh kebijaksanaan dan nasihat yang baik.
- Dakwah adalah menyeru manusia kepada kebajikan dan petunjuk serta menyuruh kepada kebajikan dan melarang kemungkaran agar mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat. (Syekh Muhammad Al-Khadir Husain) .
- Dakwah adalah menyampaikan dan mengajarkan agama Islam kepada seluruh manusia dan mempraktikkannya dalam kehidupan nyata (M. Abul Fath al-Bayanuni).
- Dakwah adalah suatu aktifitas yang mendorong manusia memeluk agama Islam melalui cara yang bijaksana, dengan materi ajaran Islam, agar mereka mendapatkan kesejahteraan kini (dunia) dan kebahagiaan nanti (akhirat) (A. Masykur Amin)


Dari defenisi para ahli di atas maka bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan atau usaha memanggil orang muslim mau pun non-muslim, dengan cara bijaksana, kepada Islam sebagai jalan yang benar, melalui penyampaian ajaran Islam untuk dipraktekkan dalam kehidupan nyata agar bisa hidup damai di dunia dan bahagia di akhirat. Singkatnya, dakwah, adalah mengajak kepada agama Allah, yaitu Islam.

Hakikat dakwah berdasarkan al-Quran dapat dijumpai dalam surat An-nahl :125

125. serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Dari ayat tersebut, dakwah merupakan suatu kewajiban yang mengajak manusia kepada jalan tuhan dengan cara hikmah, mau’idhah hasanah, dan mujadalah yang ahsan. Maka setiap muslim seharusnya memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dakwah. Secara umum, tujuan dakwah dapat diformulasikan sebagai berikut:
1. membimbing manusia kepada agama Allah.
2. memberikan bukti kepada mereka yang menjauh atau menentang agama.
3. melaksanakan kewajiban yang Allah berikan kepada kita, kaum muslim.
4. memuliakan kalimat Allah di muka bumi.

Keberhasilan dakwah akan terwujud dengan baik apabila unsur-unsur dakwah terpenuhi dengan baik. Adapun unsur-unsur dakwah tersebut antara lain:

1. Subjek dakwah
Subjek dakwah merupakan orang atau sekelompok orang yang melaksanakan atau menyiarkan dakwah. Subjek dakwah sebagai pelaksana dakwah biasanya dikenal dengan nama dai, juru dakwah, pelaksana dakwah.
2. Materi dakwah
Adapun materi dakwah yang diberikan pada dasarnya bersumber dari Al-Quran dan Hadist sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak.
3. Metode dakwah
Metode dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang dai untuk menyampaikan materi. Metode dakwah yang arif berdasarkan Al-Quran surat An-nahl:25, ada tiga macam, yaitu bil hikmah, mauidzah al-hasanah, dan mujadalah.


PROFESI
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional.
Suatu kegiatan disebut professional apabila didukung oleh keahlian tertentu berdasarkan kualitas tertentu, yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan tertentu. Untuk mengetahui suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, ada beberapa standar yang dapat dijadikan indikatornya, yaitu:
1. Pekerjaan itu mempunyai fungsi dan signifikasi sosial karena diperlukan untuk mengabdi kepada masyarakat. Dipihak lain, pengakuan masyarakat merupakan syarat mutlak bagi suatu profesi jauh lebih penting dari pengakuan pemerintah.
2. Profesi menuntut ketrampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu secara social dapat dipertanggungjawabkan (accountable).
3. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu (a systemic body of knowledge), bukan sekedar serpihan atau hanya common sense.
4. Ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggaran kode etik. Pengawasan terhadap ditegakkannya kode etik dilakukan oleh organisasi profesi.
5. Sebagai konsekuensi dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, maka anggota profesi secara perorangan atau kelompok memeperoleh imbalan financial atau material.


Berdasarkan indikator yang tersebut maka Dakwah bisa dikatakan sebuah profesi karena :
1. Dakwah merupakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah. Kewajiban ini tentunya membutuhkan orang-orang yang kompeten melakukan kewajiban tersebut yang dikenal dengan istilah da’i. oleh karena itu, da’i diperlukan bekal atau pendidikan yang intensif agar dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal.
2. Dakwah sangat dibutuhkan masyarakat karena manusia secara fitrah membutuhkan dakwah sebagai media untuk mengetahui cara bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan yang memiliki alam semesta ini. Disamping dakwah dibutuhkan untuk memperbaiki kehidupan manusia.
3. Dakwah sudah menjadi kajian akademik, yang memiliki bangunan teori dan landasan operasional dalam menggerakkan aktivitas dakwah.
4. Adanya organisasi dakwah misalnya Asosiasi Profesi Dakwah Indonesia (APDI) . Dimana masing masing organisasi terdapat pendidikan dan pelatihan.


KESIMPULAN

Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dakwah merupakan profesi selama terdapat indicator dari profesi. Yaitu adanya pengabdian kepada masyarakat, ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan, didukung oleh disiplin ilmu, ada kode etik atau pengawasan dari organisasi dan konsekuensi dari asyarakat berupa imbalan.
Adapun aktivitas dakwah yang dilakukan secara sambilan dan nafkahnya diperoleh dari pekerjaan lain, maka kegiatan dakwah seperti itu bukan sebagai profesi dan pelakunya idak disebut sebagai professional. Pelaku adkwah seperti ini disebut sebagai juru dakwah amatiran. Pelaku dakwah professional sudah tentu dituntut memiliki keahlian dan kualitas ilmu yang luas dan mendalam. Bagi mereka perlu melaksanakan kode etik profesi.


DAFTAR PUSTAKA

- Basith, Abdul. 2006. Wacana Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
- Aziz, Ali Moh. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta. Prenata media
- Nurfuadi, Reaktualisasi Profesi Dakwah. Komunika Vol 1 januari-Juni 2008. Purwokerto: STAIN Press.
- Atceh, baker Aboue. 1971. Beberapa Catatan Mengenai Dakwah Islam, Semarang: Romadoni.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar